Penyesalanku karna Pacaran



EL, sebut saja itu namaku. Aku adalah seorang wanita berusia 20 tahun. Saat ini , aku sedang kuliah di salah satu Akademi di kota Banda Aceh. Kegiatan sehari-hariku hanyalah kuliah dan aktif di beberapa Organisasi seperti Kesenatan di Kampus dan salah satu organisasi Islam.

Aku baru saja mengenal dunia maya. bahkan baru 2 tahun yang lalu sejak aku tamat dari SMA. Di dunia maya inilah aku mengenal banyak orang dan aku mulai tahu tentang dunia luar juga. Sejak dari kecil aku memang sudah suka dengan yang namanya kesetiaan, baik itu dengan saudara-saudaraku, ataupun dengan teman-temanku. Karena itulah aku tidak menyukai yang namanya PENGKHIANATAN.

Jujur saja aku adalah orang yang komitmen tinggi dalam keputusan. Jika "YA" maka ya. Akan tetapi jika "TIDAK" maka tetap tidak! Aku mulai mengenal apa itu cinta sejak aku lahir dari Rahim ibuku. Cinta dari seorang ibu dan seorang ayah. Meskipun aku bukan berasal dari keluarga orang kaya atau terlahir dalam istana raja, tetapi aku menemukan kebahagiaan di rumahku. Karena apa? Karena nilai kesetiaan..!!

Pada usia 13 tahun aku mulai mengerti tentang cinta dan kasih sayang lebih dari hanya untuk keluarga dan sahabat. Aku mulai menyukai lawan jenisku meskipun aku sendiri jika ditanya apa itu cinta, mungkin aku tidak dapat mendefinisikannya.

Setelah SMA, aku mulai dekat dengan beberapa lelaki dan aku mulai masuk kedalam dunia yang aku sebut "DUNIA REMAJA". Begitu banyak kulihat teman-temanku yang mengekspresikandiri mereka dengan menjadi remaja yang sesuka hatinya. Ada yang suka kebut-kebutan, ada yang suka bolos, merokok dan tak sedikit yang mulai berani "PACARAN".

Terlintas di benakku sebuah pertanyaan. Sebenarnya pacaran itu apa sih?? Sebenarnya pacaran itu bagaimana apa sih? Dan manfaat dari pacaran itu apa sih?

Begitu pertanyaan-pertanyaan itu menari-nari dalam otakku. Tapi tak jua aku mendapatkan jawabannya.

Saat naik kelas 2 SMA, aku mulai terperosok kedalam lingkungan yang bisa dikatan sangat salah. Aku mulai ingin mencoba yang namanya PACARAN. Kebetulan waktu itu, ada kakak letting yang menyatakan cintanya kepadaku Dan aku menerimanya.

Tapi seminggu aku lihat, dia mulai meminta hal-hal yang teramat aneh dariku. Seperti misalnya, dia memintaku untuk menggenggam tangannya. Dan aku dengan BODOH-nya mau menurutinya.

Lambat laun aku mulai merasa tidak nyaman. Aku mulai ada yang tidak beres dengan kelakuan PACAR-ku yang makin aneh-aneh saja maunya. Dan akhirnya kami PUTUS!*** (BUKAN UNTUK DITIRU)

Setelah tamat dari SMA dan sebelum mengenal DUMAY, aku bertemu lagi dengan seorang lelaki yang bekerja di salah satu instansi pemerintah. Dia menyatakan CINTA padaku, dan kembali aku menerimanya.

Seminggu berjalan dia terlihat baik dan sopan. Tetapi setelah kira-kira 2 mingguan berjalan, mulai terlihatlah semua sifat aslinya. Dia suka berbicara kotor. Pikirannya jelek dan penuh nafsu. Akhirnya, kami PUTUS!*** (BUKAN UNTUK DITIRU)

Terakhir.. Aku berkenalan dengan seseorang melalui DUMAY. Awalnya dia seorang yang lumayan taat beragama. Dan dia juga tidak suka hubungan kami disebut sebagai PACARAN. Bahkan, orang tuaku sudah mengetahui hubungan kami. 

Akan tetapi, meskipun tidak ada kata PACARAN, tapi aku merasa hubunganku dengannya juga menjurus kearah PACARAN. Lihat saja, saat kami berkomunikasi, dia memanggilku dengan kata "SAYANG" yang seharusnya hanya boleh kami lakukan setelah menikah. Akhirnya untuk yang kali ini juga kami putus begitu saja. Alasannya karena orang tuanya tidak setuju. Tapi sebenarnya aku tahu dia hanya membuat-buat alasan saja. Begitulah jika seseorang mencintai kita bukan atas dasar Karena-Nya.

Ya Allah...
Perjalanan hidupku yang penuh dengan maksiat dan dosa. Meskipun aku tidak pernah melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang-orang yang berpacaran pada umumnya, tapi aku pernah berdua-duaan dengan orang yang BELUM TENTU MENJADI SUAMIKU. Memegang tanganku atau bermesraan saat kami berkomunikasi.

Dan "AKU TELAH MENGOTORI HATIKU DENGAN ZINA-ZINA KECIL".
Astaghfirullah…

Dan aku baru tersadar setelah aku menikah. Ketika itu suamiku bertanya kepadaku saat malam pertama pernikahan kami. "Sayang, aku mau bertanya satu hal padamu. Sebelum hatimu berpaut mencintaiku karena Allah, ada berapa orangkah yang telah engkau biarkan masuk kedalam lubuk hatimu? Dan laki-laki seperti apakah dia?

Aku tertunduk dan diam waktu itu. Lalu aku menjawab : "Maaf sayang, Aku tidak tahu lagi dan tak mau mengingatnya lagi."

Kulihat suamiku tersenyum sembari menjawab..
"Apakah kamu tidak ingin bertanya balik padaku?"

"Ingin sebenarnya. Tapi apakah aku pantas?" jawabku.

"Mengapa tidak? Karena engkau adalah orang pertama yang bisa masuk kedalam hatiku. Dan engkau juga yang terakhir menutup pintu hatiku. Ketahuilah isteriku, setiap wanita pasti ingin menjadi yang terakhir dalam hati pasangannya. Dan laki-laki pasti ingin menjadi yang pertama dalam hati istrinya."

Spontan, aku berlutut di hadapannya, dan mencium tangannya sambil memohon maaf padanya. Dan dia membangunkanku sambil berkata : "Bangunlah sayang. Engkau sudah menjadikanku orang pertama yang mendapat airmata penyesalanmu atas kesalahanmu di masa lalu.

SUBHANALLAH LAA TAHZAN ISTERIKU. SEMOGA ALLAH MENGAMPUNI KITA."

Memang menyakitkan ketika mendapati orang yang kita cintai ternyata lebih memilih orang lain, tapi akan lebih menyakitkan lagi jika kita harus hidup bersama orang yang sama sekali tidak mencintai kita. Jangan terlalu lama bersedih, karena ini adalah salah satu cara Rabb kita untuk membebaskan kita dari kesedihan sebelum kita dipertemukan dengan orang yang pantas kita cintai.

Segeralah bangkit dan persiapkan diri kita untuk menyambut cinta yang baru. Karena kita pantas untuk berbahagia bersama orang yang mencintai dan yang menghargai cinta kita.

NOTE : Pesan yang ingin Ta'Aruf sampaikan, menyerahkan hati, luar dalam hanya kepada pasangan yang halal adalah jauh lebih terhormat dan dimuliakan oleh Allah SWT.

Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillah Saya ucapkan kepada Allah dan Solawat Beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW

0 komentar: