Sebagai sebuah gerakan, Islam Politik menitikberatkan pada konsep islam secara mendasar serta orisinil dari perspektif Islam bukan Barat. Islam dipahami tidak sekedar agama eskatologis (akherat oriented), tetapi juga agama dunia (din, dunya dan daulah). Secara lugas pemikiran inilah yang mendasari definisi Islam Politik yang menyebutkan bahwa Islam adalah agama sekaligus mabda’ yang berbeda dengan yang lain. Islam bukan saja agama yang mengurusi masalah ruhiyyah (spiritual), akan tetapi juga meliputi masalah politik (siyasiyyah), lengkapnya Islam adalah akidah spiritual dan politik (al-aqidah ar-ruhiyyah wa as-siyasiyah).
Dalam konteks pergerakan (movement), Islam Politik dimaknai oleh Abdurrahman Muhammad Khalid dalam bukunya ‘Soal Jawab Seputar Gerakan Islam (2002) sebagai harokah Islam atau gerakan Islam yang melakukan aktivitas politik. Tidak berhenti sampai di situ, menurutnya kajian selanjutnya adalah meluruskan pemaknaan politik dalam perspektif Islam, dimana pengertian ‘politik’ dalam Islam adalah proses pemeliharaan urusan umat dengan aturan-aturan Islam (ri’ayah syu’unil ummah bil hukmi syar’i), bukan sekedar perebutan kekuasaan.
Maka tugas gerakan Islam (harokah Islam) selanjutnya adalah melakukan aktivitas politik secara komprehensif menurut pengertian politik yang benar perspektif Islam yaitu melakukan dakwah Islam dan ‘amar makruf nahyi mungkar di tengah-tengah umat. Berlandaskan firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam QS. Ali Imron : 104;
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada al Khair (Islam), menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung. “ (QS. Ali Imron : 104).
Sebagai agama paripurna, Islam memiliki cara pandang yang khas terhadap kehidupan berikut solusi tuntas atas berbagai persoalan yang dihadapi manusia. Hal ini sejalan dengan makna politik itu sendiri. Untuk mengurusi urusan umat, Islam telah menetapkan garis-garis besar mu’alajah (solusi) problematika umat. Inilah modal Kaum muslimin hingga mampu mempertahankan masa kejayaannya hingga kurang lebih 13 abad lamanya. Gerakan Islam politik saat ini mampu membangkitkan pemikiran kaum muslimin dari kemerosotannya, serta mampu membangkitkan kerinduan atas tegaknya kembali kejayaan Islam.
Barat memahami betul gerakan politik yang berupaya membangkitkan pemikiran umat. Sekuat mungkin, barat berupaya untuk meredam kebangkitan Islam politik melalui berbagai cara. War on terorisme yang gencar dilakukan pasca runtuhnya menara kembar WTC sejatinya adalah perang melawan Islam politik. Pada tahun 2005 George W.Bush menyebutkan “para militan meyakini bahwa mengendalikan satu negeri akan mempersatukan umat islam, memungkinkan mereka menggulingkan semua pemerintahan moderat dan menegakkan imperium radikal Islam dari spanyol hingga Indonesia”. Lihatlah framing yang digunakan Bush. Menyebut para pejuang islam dengan sebutan militan dengan konotasi negatif, dan Islam radikal yang bermakna terorisme.
Ketakutan barat terwujud pada upaya membungkam pergerakan politik secara global. Di Indonesia sendiri, barat melalui antek-anteknya berupaya melakukan provokasi antara negara dengan pejuang Islam kaffah. Upaya tersebut pada akhirnya berhasil membuat negara mengeluarkan perppu yang akhirnya berubah menjadi UU ormas dan menjadi legitimasi untuk membungkam gerakan islam politik. Selain upaya tersebut, Barat juga Menerapkan politik belah bambu melalui pengelompokan islam tradisional, moderat dan radikal, mengkriminalisasi ajaran islam, mengkriminalisasi khilafah, mengkriminalisasi ulama hingga menyebut pejuangnya sebagai kelompok radikal intoleran.
Gerakan Islam politik memahami dengan benar bahwa Negara Islam yang berperan sebagai Negara inti merupakan perisai (junnah) bagi kaum Muslimin. Dengannya, kaum muslimin akan bersatu di bawah komando hingga terealisir ummatan wahidah sang Khoiru ummah. Untuk itu, upaya untuk melanjutkan kehidupan Islam dalam bingkai khilafah Islamiyyah adalah tujuan perjuangan yang tak akan pernah padam. Barat tentu sangat memahami betul apa yang seharusnya mereka lakukan untuk menjegal kebangkitan Islam tersebut. Seolah bertaruh dengan waktu, tiada lelah mereka memburu gerakan Islam politik dengan berbagai cara. Apapun yang dilakukan kafir barat, sesungguhnya tak akan mampu menghalangi datangnya kemenangan yang dijanjikan Allah subhanahu wa ta'ala dan diberitakan sebagai kabar gembira dari Rasulullah ﷺ.