HADIST Menyiram Kepala Saat sakit dengan Air sebanyak Tujuh Qirbah


Terdapat hadits shahih riawat Bukhari yang mengisahkan bahwa Shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit dan kemudian meminta agar kepalanya diguyur oleh air sebanyak tujuh qirbah. Apakah ini bisa kita gunakan juga jika kita merasa sakit sebagaimana yang disangka oleh sebagian (kecil) orang? Berikut sedikit pembahasannya

Hadistnya sebagai berikut

Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, beliau memerintahkan agar kepalanya disiram dengan air sebanyak tujuh qirbah. Beliau bersabda ketika itu,

هَرِيقُوا عَلَيَّ مِنْ سَبْعِ قِرَبٍ

“Guyurkan kepadaku (air) tujuh qirbah (geriba)”[1]


Mengenai makna tujuh qirbah, Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan dengan mengutip perkataan Al-Khattabi,

يشبه أن يكون خص السبع تبركا بهذا العدد لأن له دخولا في كثير من أمور الشريعة وأصل الخلقة

“(makna tujuh qirbah) adalah mengkhususkan angka tujuh untuk bertabarruk (mencari berkah) dengan jumlah ini karena banyak perkara syariat dan asal penciptaan menggunakan angka tujuh.”[2]


Jadi tujuan beliau adalah agar beliau kembali merasakan segar dengan diguyur air karena beliau hendak keluar menuju manusia dan mengimami shalat. Adapun angka tujuh adalah untuk mencari berkah dan ini bukan metode untuk penyembuhan dan pengobatan.

hadits ini bukan menunjukkan anjuran jika merasa sakit maka caranya mutlak dengan diguyur oleh air sebanyak tujuh qirbah.

Sebagaimana kita ketahui banyak sekali angka tujuh dalah pensyariatan. Misalnya:

-7 lapis langit dan bumi
-penciptaan tujuh fase dan hari
-tujuh kali tawaf, sa’i dan takbiratul ihram pertama shalat ied
-makan tujuh qurma Ajwah

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir” [3]

-berbagai lafadz dalam Al-Quran

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Luqman ; 27)

اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

“ Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja) kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka, yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik” (At-Taubah : 80)

-dan masih banya lagi misalnya:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اَلْمُؤْمِنُ يَأكُلُ فِي مِعً وَاحِدٍ، وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِيْ سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ

“orang mukmin makan dengan satu usus manakala orang kafir makan dengan tujuh usus”[4]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مُرُّوْ هُمْ بِالصَّلاَةِ لِسَبْعٍ

“Perintahkanlah mereka (anak-anak kalian) untuk shalat pada usia tujuh tahun”[5]

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam

Note :

[1] HR. Bukhari no. 4442, dari Aisyah Radhiallahu ‘anha
[2] Fathul Bari 1/303, Darul Ma’tifah, Beirut, 1379 H, syamilah
[3] HR Bukhari no. 5769 dan Muslim no. 2047
[4] HR Bukhari no. 5393, Muslim no. 2060
[5] HR Ahmad II/187, Shahih Jami’ush Shaghir no. 5867

Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillah Saya ucapkan kepada Allah dan Solawat Beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW

0 komentar: