RMI Alur Cucur - Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Matahari Dan Bulan adalah ciptaan Allah SWT yang memberi banyak manfaat bagi umat manusia. keduanya silih berganti siang dan malam menerangi seluruh jagad raya ini. Dalam Surat Yunus ayat 5 Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
Dialah (Allah) yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, Dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat peredarannya, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu) (Yunus : 5 )
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman,
وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا
"Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita" (Nuh: 16 )
Dari ayat-ayat diatas dapat dipahami bahwa matahari memancarkan sinar yang berasal dari dirinya sendiri bukan dari yang lain sebagaimana pelita memancarkan sinar dari dirinya sendiri, yakni dari api yang membakar pelita itu. Lain halnya dengan bulan yang cahayanya berasal dari sinar yang dipancarkan matahari ke permukaannya, kemudian dipantulkannya sinar itu yang berupa cahaya ke permukaan bumi.
Dalam hakikat dan kegunaannya terdapat perbedaan antara sinar matahari dan cahaya bulan. Sinar matahari lebih keras dari cahaya bulan. Sinar matahari itu terdiri atas tujuh warna dasar, sekalipun dalam bentuk keseluruhannya kelihatan berwarna putih, sedang cahaya bulan adalah lembut, dan menimbulkan ketenangan bagi orang yang melihat dan merasakannya. Demikian pula kegunaannya. Sinar matahari disebutkan di atas adalah sebagai sumber hidup dan kehidupan, sumber gerak tenaga dan energi. Sedang sinar bulan adalah sebagai petunjuk kehidupan, menentukan tanggal, kapan turun ke sawah (bagi petani) dan ke laut (nelayan), melihat awal bulan, penentuan hari raya, dan juga pelita di waktu malam.
Matahari dan bulan memiliki manfaat yang sangat penting bagi bumi. energi panas yang dipancarkan matahari, membuat suhu bumi tetap hangat. Energi matahari merupakan sumber energi penting bagi semua makhluk di bumi; membuat udara dan air di bumi bersirkulasi dan energi yang terkanadung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
Tidak dapat dibayangkan keadaan bumi tanpa adanya bulan dan matahari. Bumi akan diselimuti kegelapan dan kebekuan. Tanpa matahari tak akan mungkin ada kehidupan di muka bumi. Tanpa rembulan mustahil kehidupan manusia akan berlangsung.
Tidak terhitung banyak kegunaan dan faedah sinar matahari dan cahaya bulan itu bagi makhluk Allah pada umumnya, dan bagi manusia pada khususnya. Terlepas dari manfaat dan faidah Matahari dan Bulan yang telah disebutkan, Ternyata banyak sekali hadits yang menyatakan bahwa Matahari Dan Bulan Akan Dimasukkan Ke Neraka. ini bukan candaan atau lelucon, tapi hadits, sumber rujukan kedua bagi umat islam setelah Alqur'an yang harus dipercayai.
الشمس و القمر ثوران مكوران في النار يوم القيامة " .أخرجه الإمام الطحاوي
"Matahari dan Bulan seolah-olah seperti sapi jantan yang terikat dan di lemparkan ke Neraka di hari kiamat" (HR Thohawi)
Abu Dawud ath-Thayalisi meriwayatkan dalam Musnadnya, dari Yazid ar-Raqasy, dari Anas, yang menyampaikan hadits ini secara marfu’, bersambung kepada Nabi saw., dia berkata:
"Nabi SAW Bersabda.: ‘Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ekor sapi yang terluka dalam neraka." (Asy-Syaukani menyebutkan hadits ini dalam al-Fawa’id al-Majmu’ah, dan dia sebutkan pula untuknya sejumlah mutabi’ dan syahid hadits lain yang menguatkan hadits tersebut)
Imam Syaukani menambahkan: "Hadits ini terdapat dalam Shahih al-Bukhari dengan lafadz: "Matahari dan bulan digulung pada hari kiamat"
Dan diriwayatkan dari Ka’ab al-Ahbar, dia berkata: "Matahari dan bulan akan didatangkan seakan-akan keduanya adalah dua ekor sapi yang terluka, lalu dilemparkan ke dalam neraka"
Apa Dosa Matahari Dan Bulan Sehingga Dimasukkan Ke Neraka?
Pertama:
Bisa jadi keduanya merupakan bahan bakar neraka. (ini sebagaimana yang di katakan oleh Imam Abu Bakar Al-Isma’ili, dan dikuatkan oleh imam As-Suyuti.Imam Suyuti menukil perkata imam Abu Bakar Al-isma'ili:
وقال الإسماعيلي لا يلزم من جعلهما في النار تعذيبهما فإن لله في النار ملائكة وحجارة وغيرها لتكون لأهل النار عذابا وآلة من آلات العذاب وما شاء الله من ذلك فلا تكون هي معذبة
"Tidak semestinya matahari dan bulan di dalam neraka akan di siksa. Karena sesungguhnya di dalam neraka juga ada Malaikat, Batu dan lain-lainnya yang berfungsi untuk menyiksa penghuni neraka dan sebagai alat-alat penyiksaan. Dan semuanya atas kehendak Allah, maka tidaklah matahari dan bulan di neraka karena di siksa" (La'ali' Al-Masnu'ah Karya imam As-Suyuti)
Maka dari itu, di Neraka ada Malaikat yang ganas, Ular ganas, Kalajengking, Batu, Besi, dll, termasuk Matahari dan Bulan tidaklah mereka di siksa di neraka, Akan tetapi malah justru akan menjadi alat penyiksa bagi orang-orang yang ada di neraka secara mengerikan baik untuk kalangan manusia maupun jin.
Kedua:
Namun ada juga yang berpendapat bahwa keberadaan matahari dan bulan di Neraka di sebabkan karena dahulu ada manusia yang menyembahnya (Para Penyembah matahari dan Bulan).Sehingga keberadaan Matahari dan Bulan adalah untuk membuat penghuni neraka meyesal ternyata yang di sembah selama ini adalah benda Mati, Bukan Sang Pencipta Alam Semesta, yaitu ‘Allah’ Azza Wajalla. Dan inilah pendapat kedua yang dipilih oleh imam Al-Khattabi sebagaimana qoulnya dalam kitab Ashohihah.
قال الخطابي : ليس المراد بكونهما في النار تعذيبهما بذلك، ولكنه تبكيت لمن كان يعبدهما في الدنيا ليعلموا أن عبادتهم لهما كانت باطلا
"Keberadaannya di neraka bukanlah karena disiksa. Akan tetapi sebagai penyesalan bagi orang-orang yang dahulu menyembahnya (yakni menyembah matahari dan bulan) ketika di dunia, agar mereka mengetahui bahwa penyembahan mereka pada keduanya adalah batil, tidak benar."
Namun penyesalan mereka di neraka tidak ada gunanya, karena mereka tidak bisa kembali lagi ke dunia.
Imam Al-Qurthubi mengatakan bahwa memang demikianlah diriwayatkan, matahari dan bulan menjadi dua ekor sapi, yakni “Tsauran”. Keduanya dikumpulkan dalam neraka, karena keduanya telah menjadi sesembahan selain Allah, tetapi neraka bukan merupakan tempat adzab bagi mereka berdua, karena keduanya tidak bernyawa. Mereka diperlakukan seperti itu, hanya agar orang-orang kafir semakin bungkam dan menyesal. Demikian kata sebagian ulama. dan pendapat kedua atau terakhir lah yang aqrob.
Menurut berbagai keterangan dan perkataan ulama' diatas, dapat disimpulkan bahwa matahari dan bulan tidaklah berdosa sehingga masuk ke dalam neraka, akan tetapi itulah ketentuan Allah SWT yang dicatatkan untuk keduanya.
Wallahu A'lam.